Friday, July 23, 2010

Nasi Kenduri yang Terpinggirkan oleh Zaman Namun Penuh Makna

setiap ada acara tahlilah atau acara tempat tetangga di desa ku yang dianggap sacral pasti mereka mengadakan kenduri atau di desaku disebut kenduren dan mengundang seluruh tetangga yang berada dalam satu desa. Kenduri biasanya diisi dengan beberapa doa-doa yang diberikan kepada seseorang agar diberi kesehatan dan keselamatan atau mendoakan bagi orang yang sudah meninggal. Biasanya nasi kenduri berisi lauk pauk seperti kerupuk , peyek dll, gudangan yang mengabarkan apabila didalam perbedaan yang dicampur jadi satu namun menghasilkan rasa yang enak, nasi gurih ditaburi kacang yang mengambarkan kenikmatan kehidupan, nasi putih, nasih yang dibentuk bulat yang kononnya menceritakan kesatuan, dan hal yang paling unik wadah dari kenduri yang terbuat dari ayaman bambu yang dibentuk seperti wadah sebagai tempat kenduri, namun hal keberadaan nasi kenduri di masyarakat pinggiran sudah hampir luntur, hanya beberapa warga saja yang masih mengunakan adat tradisional ini, mungkin karena terlalu rumit dan banyak membutuhkan tenaga untuk membuatnya.

Dari pergeseran tersebut masyarakat biasanya jika mengadakan acara mengantinya dengan roti pesanan, dan lauk pauk yang di kemas secara simple namun tidak mengandung makna. Bagaimana mempertahankan suatu adat yang di tekan oleh perkembangan zaman ??? jawaban itu menjadi tugas kita?? Atau itu sebentar lagi hanya menjadi sebuah cerita?



1 comment: