Sekitar 6 bulan yang lalu saat mengisi liburan kuliah semester ganjil, saya bersama teman-teman mengikuti salah satu kunjungan tour jelajah arsitektur masjid se-jawa tengah yang diadakan oleh SKI-Albana Jurusan Arsitektur dan Perencanaan UGM. Terlitas sejenak seperti apa kah bangunan tua itu yang dibangun saat penjajahan?
Menurut sejarah, masjid demak di dirikan oleh wali songo secara bersama-sama dalam tempo satu malam. bahwa masjid ini didirikan pada tahun Saka 1399 (1477) yang ditandai oleh candrasengkala “Lawang Trus Gunaningjanmi”, sedang pada gambar bulus yang berada di mihrab masjid ini terdapat lambang tahun Saka 1401 yang menunjukkan bahwa masjid ini berdiri tahun 1479.Bangunan yang terbuat dari kayu jati ini berukuran 31 m x 31 m dengan bagian serambi berukuran 31 m x 15 m. Atap tengahnya ditopang oleh empat buah tiang kayu raksasa (saka guru), yang dibuat oleh empat wali di antara Wali Songo. Saka sebelah tenggara adalah buatan Sunan Ampel, sebelah barat daya buatan Sunan Gunung Jati, sebelah barat laut buatan Sunan Bonang, sedang sebelah timur laut yang tidak terbuat dari satu buah kayu utuh melainkan disusun dari beberapa potong balok yang diikat menjadi satu (saka tatal), merupakan sumbangan dari Sunan Kalijaga. Serambinya dengan delapan buah tiang boyongan merupakan bangunan tambahan pada zaman Adipati Yunus (Pati Unus atau pangeran Sabrang Lor), sultan Demak ke-2 (1518-1521) pada tahun 1520.
Foto : keberadaan Didalam Masjid
Foto : di Teras Masjid yang tiangnya terdapat ukiran jawa sebagai bentuk pendektaan agama islam di dalam kebudayaan jawa
No comments:
Post a Comment