kenangan tahun lalu ketika satu angkatan PWK 2007 observation ke bangkok dalam rangka KKP Bangkok 2009, pergi bersama-sama satu angkatan yang tak kan kami lupakan. tak hanya sekedar kenangan yang di dapat tapi pengalaman yang tak terlupakan. Membandingakan negara Thailand dengan Indonesia, begitu kayanya negeri ku ini, sejelah berpijak di negeri orang lalu tersadar bahwa indonesia kaya nan Indah.
Memories : Pak Gunung Rajiman ditengah bersama-sama anak didiknya ^^
Keindahan di balik bukit pegunungan gunung kidul terdapat pesona keindahan panorama laut selatan pulau jawa. Pantai Bekah biasanya masyarakat desa Temon menyebutnya, selain menyimpan keindahan pantai ini menjadi salah satu tempat sumber mata pencaharian warga temon sebagai nelayan lobster atau di sebut pengredet. Letak pantai bekah terdapat di dusun Temon, desa Giripurwo, Kecamatan Gunungkidul Propinsi Yogyakarta. selain nelayan lobster, pantai bekah biasanya juga digunakan oleh para pemancing dari luar desa temon.Kondisi pantai Bekah yang masih alami menjadi daya tarik tersendiri .karena bentuk topografi pantai bekah yang bertebing menjadi keunikan dan menjadi tantangan bagi para pemancing. Namun saat ini belum adanya pengelolahan potensi pantai bekah oleh pemerintah sehingga pantai bekah belum menjadi obyek wisata pada umumya.
Biasanya para pemancing melempar tali pancing dari pinggir tebing ini. menyenangkan memang memancing di pinggir tebing sambil menikmati panorama birunya laut selatan pulau jawa
Para Petani Lobster Turun ke bawah tebing kira-kira 60 meter untuk menangkap lobster sebagai salah satu pekerjaan mereka, tanpa alat pengaman keselamatan . keadaan ini membuat saya salut kepada nelayan lobster di desa ini mereka menaruhkan nyawa demi sesuap nasi untuk keluarga.
Bersama Kawan-kawan Bambang dan Yudha serta Nelayan Lobster ( lupa nama Bapaknya siapa ^^)
Selain tangkapan lobster biasanya tangkapan ikan juga menjadi incaran para pemancing. Jika dilihat lebih jauh pantai bekah mempunyai pontensi pariwisata pesisir laut yang perlu dikembangkan , pengembangan pantai bekah ini juga dapat menimbulkan dampak positif bagi warga masyarakat sekitar, selain meningkatkan pendapatan juga dapat mengurangi pengangguran warga sekitar pantai bekah. dari rekomendasi kunjungan saya dan teman-teman hal yang perlu ditingkatkankan adalah Manajemen pengelolahan pantai bekah yang melibatkan masyarakat sekitar, infrastruktur seperti akses jalan menuju jalan pantai, air dan listrik perlu di adakan sehingga banyak pengunjung yang datang dan tertarik dengan pantai bekah
8 0ktober 2009 - Sesaat melepas lelah ketika kita beberapa hari melakukan survey mengelilingi kabupaten klaten guna menyelesaikan tugas besar kuliah semester. Malam itu saya dan teman-teman studio 5 pergi kekota solo untuk refresing sejenak, dengan kendaraan sepeda motordari kabupaten klatenmelewati kabupaten Boyolali ahirya kita sampai di kota solo, kira-kira menempuh satu jam perjalanan dari kota klaten. Ketika sampaidi kota solo indentitas kota solo sangat saya rasakan dari bentuk gaya arsitektur bangunan dan suasana kota solo yang menawarkan suasana berbeda dari wilayah sekitarnya . Sepanjang jalan kota solo kita bisa temukan tempat jajakan makanan kuliner asli kota solo. Salah satunya tempat makanan yang kita kunjungin adalah Gladang Langen Bogan (Galabo).
Bersama Teman-teman
Tidak salah lagi jika kota solo mempunyai sebutan kota tidak pernah tidur, hal ini diperkuat dengan kehadiran gladag Langen Bogan yang biasanya disebut Galabo yang merupakan tempat makan kuliner yang terkenal di kota Solo. Gladag Langen Bogan Solo adalah Tempat makan kuliner yang hanya dibuka pada malam hariberlokasi di sebelah timur bundaran Gladag, tepatnya di JL. Mayor Sunaryo depan BetengTradeCenter dan Pusat Grosir Solo. Galabo buka sekita jam 19.00 – 24.00 WIB, jika siang hari di sepanjang jalan Galabo berubah menjadi jalan raya jika malam hari ditutup menjadi tempat makanan kuliner yang menawarkan wisata kuliner malam hari. Di Galabo kita bisa menemukan berbagai menu masakan kuliner asli solo, berbagai makanan dan minuman pun bisa kita temukan di tempat sini seperti nasi timbel, thengkleng, sate kere, mie thoprak, wedang ronde dan masih banyak lainya. Tidak hanya menu tradisioanal ,makananan dan minuman modern juga kita dapat temukan di Galabo . Para penikmat makanan di Galabo tidak hanya dari warga kota saja namun banyak para wisatawan lokal dari luar kota solo yang penasaran dengan menu masakan Galabo, selain menawarkan wisata kuliner kita juaga dapat menikmati suasana kota solo yang ramai dan ciri khas budayanya yang masih mempunyai identitas kota solo. Pedagang yang ada di Galabo rata-rata berasal dari pedagang informal, tempat pedagang pun ditata dengan rapi dan papan iklan para pedagang jugadiatur sehingga tidak terlihat semrawut. Jangan khawatir dengan kenyamanan tempat wisata kuliner ini karena Kebersihan tempat makan Galobo pun sangat terjaga sehingga kenyamanan ketika kita menikmati makanan sangat dirasakan. Selain menawarkan wisata kuliner galabo juga menarwarkan hiburan seperti pertunjukan music live dan hiburan lainya.
Foto- Foto Galabo Solo
Tempat pedagang yang ditata dengan rapi
Tempat makan yang nyaman
Suasana malam yang menyenangkan
Buat para pecinta makanan kuliner , jika bekunjung ke kota Solo mapir ke Galabo , galabo merupakan salah satu tempat alternative yang dapat dikunjungin untuk mencari makanan tradisional khaskota solo, perlu dicoba dan rasakan sensasi kota solo sebagai kota tidak pernah tidur dan kota budaya.
Restaurant Bale Raos Kraton Yogyakarta adalah merupakan restaurant yang menyajikan menu masakan kesukaan Sultan Yogyakarta, dari masakan favorit Sultan Hamengkubuwono VII sampai ke Sultan Hamengkubuwono X. Menu yang disajikan pun sangat bervariasi sehingga kita dapat merasakan makanan kesukaan dari sultan, di dalam daftar menu makanan dijelaskan makanan apa saja yang menjadi menu favorit para sultan. Restauran ini terletak didalam komplek kraton. Unik juga ya... Restaurant dengan konsep ini dapat membawa makanan tradisional Yogyakarta ke mata Nasional dan Internasional karena banyak turis asing yang mencicipi menu kesukaan para sultan. Selain menu tradisional yang ditawarkan, tempat dan suasana kraton pun juga kita dapatkan, dengan bangunan Arsitektur khas Jogja.
Saat Foto-Foto
Restaurant Bale Raos Kraton Yogyakarta
Mas Rian
Ibu (kiri) dan Tante Ana (kanan)
karena menu yang ditawarkan banyak, aku sampai lupa menunya apa aja, terus aku browsing ke www.kratonjogja.com , menunya seperti ini: Menu andalan Bale Raos antara lain: dalam Hidangan Pembuka ada Soup Tomat (Menu favorit HB IX), Soup Timlo (Menu favorit HB X), Soup Lidah, Soup Kacang Merah, dll. Kemudian di Hidangan Utama ada Sayur Klenyer (Menu favorit HB IX), Daging Lombok Kethok (Menu favorit HB VII-IX), Semur Ayam Panji (Menu favorit HB VII), Semur Piyik (Menu favorit HB VII), Gecok Ganem (Menu favorit HB IX), Dendeng Ragi (Menu favorit HB IX), dll. Hidangan spesial terdiri dari Bebek Suwar-Suwir (Menu favorit HB IX), Roti Jok (Menu favorit HB IX), Dendeng Age (Menu favorit HB VIII), dll. Dan untuk hidangan penutup serta snack, Bale Raos menyediakan berbagai pilihan menu makanan tradisional dengan rasa dan nama makanan yang cukup unik, yaitu Manuk Nom (Menu favorit HB VII dan HB VIII), Semlo (Menu favorit HB IX), Tapak Kucing, Prawan Kenes (Menu favorit HB VIII), Jadah Manten (Menu favorit HB VII). (sumber : www.kratonjogja.com)
Buat tante Ana makasih ya buat ajakan makan- makannya...^^