Bencana banjir di kota Jakarta yang sudah menjadi banjir tahunan menjadi permasalahan yang sangat komplek bagi perkembangan kota jakarta, hal ini berdampak pada proses manajemen perkotaan yang berkaitan dengan perkembangan infrastruktur dan kondisi sosial- ekonomi masyarakat Jakarta. Fenomena banjir yang terjadi di Jakarta yang sudah menjadi bencana tahunan ini harus diselesaikan, hal ini harus mendapat perhartian yang khusus dan perlu adanya peran dari pemerintah dan masyarakat kota Jakarta.
Green roof yang merupakan taman di atas atap digunakan sebagai solusi alternatif menangani banjir tahunan yang efisien. Karena green roof merupakan sebuah konsep taman atap yang bisa diterapkan di kota yang mengalami keterbatasan lahan dan sebagian kawasan perkotaan tersebut merupakan lahan terbangun seperti rumah bertingkat, gendung perkantoran, mall, apartemen, hotel dan masih banyak lainya. Kerapatan antara bangunan di kota Jakarta telah keluar dari jalur ideal antara lahan terbangun dan tidak terbangun. Menurut undang-undang Tata Ruang Perkotaan Ruang bahwa lahan terbuka hijau diperkotaan idealnya mencapai 30% dan sisanya 70% merupakan lahan terbangun. Kondisi Ruang Terbuka Hijau di Jakarta baru mencapai 9% atau 5.591 dari total luas propinsi DKI Jakarta.
Dengan kondisi kota Jakarta sekarang bisa dipastikan jika musim penghujan tiba maka beberapa kawasan padat penduduk di Jakarta akan terendam banjir. Keadaan ini seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah terutama masyarakat untuk mengantisipasi bahaya banjir dengan mencari solusi kritis yang bisa diterapkan oleh masyarakat dan pemerintah khususnya. Misalnya dengan penerapan green roof di gedung- gedung dan perumahan atau dengan menambah lahan untuk taman yang multi fungsi sebagai tempat rekreasi, keindahan dan lingkungan sehat bebas polusi.
Kontruksi green roof terdiri dari 5 lapisan:
1. Lapisan 1 Water Proof Membrane
2. Lapisan 2 Drain Mat
3. Lapisan 3 Filter Cloth
4. Lapisan 4 Growing Medium
5. Lapisan 5 Tanaman.
Jenis tanaman yang biasa dipergunakan untuk green roof adalah jenis tanaman tropis berakar dangkal, seperti: krokot merah, talas-talasan, krisdoren, dan asparagus. Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan lain dalam penggunaan green roof adalah arah matahari, arah angin, kondisi temperatur, serta kemiringan dari atap bangunan. Sistem irigasi pada green roof menggunakan teknik penyiraman sprinkle, yaitu air hujan yang mengalir melalui jalan ditampung kemudian ditapis kembali ke permukaan dengan sistem kapiler secara continue sehingga tanaman tidak akan kekeringan akibat penyiraman yang tidak teratur.
Pengerjaan green roof memang lebih mahal dari pembuatan atap konvensional. Ditinjau dari segi pembiayaan, estimasi biaya Green Roof tergantung dari jenis tanaman dan luasnya lahan yang akan di bangun. Jika hanya ditanami rumput, budget yang dibutuhkan antara 500 ribu sampai 700 ribu rupiah per meter², sedangkan pohon palem, budget yang dibutuhkan sekitar 1 juta rupiah per meter². Kelebihannya memiliki nilai estetika dan efektif yang mampu memperpanjang fungsinya mencapai 20 tahun dan mempunyai sifat jangka panjang. Selain itu green roof juga dapat difungsikan sebagai fasilitas publik untuk sarana orang mencari hiburan dari kepenatan kota dan kesibukan kerja selama sepekan penuh. Kota tidak hanya dijalankan sebagai pusat kegiatan namun bagaimana kota tersebut dapat memberikan rasa nyaman bagi penghuninya. Contoh kasus kota Jakarta sering dilanda banjir tiap tahun. Salah satu banjir yang terbesar terjadi pada tahun 2007. Seluas 70% dari luas kota Jakarta terendam banjir. Kerugian dari banjir yang terjadi di Jakarta pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 1,8 triliun mulai dari kerugian infrastruktur sampai dengan korban jiwa. Tercatat 57 orang meninggal dunia, 57.600 orang luka ringan. Jika dibandingkan dengan biaya pembangunan green roof kerugian akibat bencana banjir dapat ditekan seminimal mungkin, sebab green roof mempunyai manfaat seperti yang dipaparkan pada bab sebelumnya.
Tujuannya green roof bisa dilihat dari segi sebagai berikut :
1. Keuntungan Ekologi
a. Mereduksi Urban Heat Island Effect
b. Menetralisasi Polusi Suara
c. Menciptakan Habitat bagi kehidupan Alam Liar
2. Keuntungan Ekonomi
a. Penambahan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan
b. Meminimaliskan Biaya Pemeliharaan dan Renovasi
c. Mereduksi Air Limpasan di Perkotaan
d. Pendidikan bagi Generasi Penerus
e. Menambah Nilai Estetika
No comments:
Post a Comment